Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat berada di Nusa Dua Bali.
Menurutnya, penting bagi delegasi asing dan peserta World Water Forum ke-10 untuk tidak hanya berkesempatan berdiskusi tentang kebijakan tata kelola air dan sanitasi dunia, tetapi juga untuk merasakan kekayaan budaya Indonesia secara langsung.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan bahwa dalam acara tersebut, nuansa kebudayaan Indonesia akan menjadi bagian integral dari pengalaman para delegasi dan peserta.
Dalam berbagai acara, mulai dari upacara pembukaan hingga akhir kegiatan, para delegasi akan dapat merasakan berbagai pengalaman kebudayaan, termasuk aspek kebudayaan Indonesia, seperti suara, cita rasa, aroma, dan sentuhan, ujarnya.
Salah satu kegiatan yang menarik adalah Melukat, sebuah ritual penyucian diri khas masyarakat Bali yang mencerminkan makna spiritual yang dalam. Para delegasi dapat menyelami dan memahami kegiatan ini sebagai bagian dari pengalaman budaya Indonesia, tutur Sandiaga.
Selain Melukat, delegasi asing juga akan diajak untuk mengenal lebih dekat kebudayaan Indonesia melalui berbagai kegiatan lainnya, seperti Pawai Budaya World Water Forum 2024 dan kunjungan ke Desa Wisata Jatiluwih di Kabupaten Tabanan, Bali, tempat mereka bisa menyaksikan sistem irigasi tradisional Subak yang diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia, jelasnya.
“Bersama dengan Pemprov Bali dan Kementerian PUPR, kami juga akan menyelenggarakan Pawai Budaya World Water Forum 2024. Selain itu, delegasi asing juga bisa mengenali lebih jauh kebudayaan Indonesia lewat Indonesia Pavilion yang dibuka dalam Expo WWF ke-10,” ungkap Sandiaga Uno.
Tidak hanya itu, Sandiaga Uno juga menegaskan Indonesia Pavilion dalam Expo World Water Forum ke-10 juga akan menjadi tempat bagi delegasi untuk mengeksplorasi lebih jauh kekayaan budaya Indonesia melalui berbagai aktivitas, termasuk gim "Lokapala" dan kegiatan realitas maya (VR) dengan konten pariwisata Indonesia.
0 Komentar